Kalimat, kita selalu menggunakannya setiap saat baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Walaupun kelihatannya sangat sederhana, tapi kalimat tidaklah sesederhana itu. Karena untuk membuat kalimat yang baik dan benar sehingga memiliki makna yang jelas haruslah ada unsur-unsur yang terpenuhi. Selain itu, kalimat juga memiliki pola-pola dasar yang kemudian dari pola dasar tersebut dapat menjadi berbagai macam jenis kalimat. Sebelum membahas itu semua, tentunya kita harus tahu dulu pengertian dari kalimat itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian kalimat menurut beberapa ahli.
(Ramlan, 1981:6) Kalimat adalah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun dan naik.
(Mahmuddin, 1992:5) Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, yang mempunyai pola intonasi akhir dan yang terdiri atas klausa.
(Samsuri, 1985:53) Kalimat ialah untaian yang berstruktur dari kata.
(Ambo Enre, 1989:75) Kalimat adalah kelompok kata yang mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan tidak tergantung pada suatu konstruksi gramatika yang lebih besar.
Sedangkan kalimat menurut saya sendiri merupakan rangkaian dari kata-kata yang saling berhubungan yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan yang kemudian memiliki arti tertentu.
Unsur-unsur Kalimat
Dalam suatu kalimat terdiri dari susunan kata-kata yang berbeda. Setiap kata-kata tersebut merupakan unsur pembentuk kalimat. Unsur utama dari kalimat yang harus ada sebenarnya hanyalah dua, yaitu subjek dan predikat. Tapi kemudian ada unsur lain sebagai pendukung agar kalimat tersebut semakin jelas.
1. Subjek (S)
Subjek merupakan unsur kalimat yang paling utama dan harus ada dalam setiap kalimat. Subjek adalah unsur kalimat yang menyatakan orang atau pelaku dan bisa juga berupa benda. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat dan umumnya juga subjek terletak di awal kalimat. Sebagai contoh, dalam kalimat "adik sedang tidur", kata
adik pada kalimat tersebut merupakan subjek.
Ciri-ciri Subjek :
a. Jawaban atas pertanyaan
apa atau
siapa
b. Disertai kata
ini atau
itu : orang
itu cantik, tas
ini bagus
c. Didahului kata
bahwa :
bahwa kami lulus
d. Berupa kata atau frasa benda (nomina) :
tanaman berfotosintesis
e. Disertai pewatas
yang : orang
yang baik
f. Tidak didahului preposisi : di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, dan lain-lain
g. Kata sifat didahului kata
si atau
sang :
si cantik,
sang pejuang
2. Predikat (P)
Selain subjek, unsur yang harus ada dalam kalimat dasar adalah predikat. Predikat adalah unsur kalimat yang menjelaskan subjek sedang melakukan apa atau sedang dalam keadaan bagaimana. Predikat menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat. Contoh : "ibu sedang memasak",
sedang memasak merupakan predikat pada kalimat tersebut.
Ciri-ciri Predikat :
a. Jawaban atas pertanyaan
mengapa dan
bagaimana
b. Didahului kata adalah, ialah, merupakan, yakni
c. Dapat didahului keterangan aspek dan modalitas : akan, sedang, sudah, belum, sebaiknya, seharusnya
d. Dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan