HTTP/HTML memang bukan
Marc yang menciptkan, melainkan Tim Berners Lee, tapi Marc Andereessen bersama Eric Bina lah
yang mewujudkannya melalui browser yang mereka ciptakan bernama Mosaic, browser
web pertama di dunia. Karena hasil ciptaannya yang berupa web browser itulah
orang-orang yakin bahwa dia akan menjadi penguasa internet. Tapi selanjutnya,
apakah Marc memang menjadi penguasa internet? Jawabannya iya, hanya sesaat,
selanjutnya tidak.
Untuk mengkomersialkan
hasil temuannya kepada dunia, Marc bersama Jim Clark mendirikan Netscape
Communications. Pada saat itu diperkirakan web akan menjadi landasan untuk
pengembangan macam-macam aplikasi dan Netscape yang menjadi ‘aktor’ utamanya
akan mendapatkan pundi-pundi dollar yang tidak sedikit. Netscape jugalah yang
menciptakan berbagai macam teknologi web seperti Secure Sockets Layer (SSL) dan
JavaScript. Dan tidak sampai 2 tahun kemudian, Netscape pun go public.
Jerry Yang (Yahoo!),
yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa, tampaknya dia tak sepintar Marc,
tapi dia tekun. Kemudian bersama David
Fillo, dia membuat katalog yang berisi situs web dengan menelusuri jaringan
world wide web yang baru mulai terbentuk, dan kemudian menaruhynya di server
kampus. Mereka berdua pun akhirnya mengkomersialkan temuannya ini, dan lahirlah
Yahoo!. Tujuannya tidak sehebat Netscape, hanya ingin jadi tempat orang datang
untuk mendapatkan link ke konten yang di cari, sebuah layanan yang kemudian
dikenal sebagai portal. Lalu, bagaimana mereka mendapatkan uang? Jawabannya hanyalah
dari penjualan iklan.
Tak sampai sepuluh
tahun kemudian, kesalahan strategi bisnis yang dilakukan Netscape --pelopor
teknologi, diisi orang-orang pintar-- membuat mereka harus rela dicaplok oleh
AOL. Sedangkan Yahoo! --diisi pekerja seperti petugas perpustakaan-- terus
berkembang dan dalam waktu yang cukup lama menjadi penguasa baru internet.
Ternyata, iklan lebih banyak mendatangkan uang dibandingkan dengan berjualan
teknologi.
Berkembang pesatnya
internet dan semakin banyak konten di internet membuat penggunanya semakin
butuh layanan yang bisa memudahkan mereka mengakses konten-konten tersebut. Dan
Yahoo! Berada jauh di depan dalam bidang itu. Tapi kemudian, apa yang terjadi
pada Netscape diaalami juga oleh Yahoo!. Konten internet yang menjadi begitu
banyak dan kompleks membuat katalog yang dibuat Yahoo menjadi terlalu ruwet dan
susah dipakai. Selain itu, cara manual Yahoo tak sanggup beriringan dengan
pertumbuhan konten dan situs baru. Dalam ketertinggalannya, seharusnya Yahoo
mengembangkan mesin pencari dan mengindeks internet menggunakan mesin. Tapi
pada kenyataannya Yahoo pun terpeleset.
Keserakahan Yahoo yang
tak puas hanya dengan menyediakan akses ke konten, akhirnya memilih menyediakan
konten sendiri dalam situsnya dengan cara menjalin kemitraan dan kerjasama
dengan media lain. Mesin pencari pun Yahoo serahkan kepada mitranya tersebut,
Altavista --yang kemudian menjadi Google-- . Setelah itu mencullah situs Yahoo
lainnya, seperti Yahoo! News, Yahoo! Games dan yang lainnya. Kesalahan yang dilakukan
oleh Yahoo, karena yang terjadi kemudian adalah ternyata orang-orang lebih
membutuhkan mesin pencari.
Sang penguasa baru
intenet pun muncul. Setelah kerjasama dengan Yahoo berakhir, Google pun berdiri
sendiri, dan siapa sangka situs ini begitu cepat populer bahkan melewati bekas
mitranya. Dominasi Google semakin lengkap ketika berhasil menciptakan mesin uang yang luar
biasa berupa pemasangan iklan. Hampir sama dengan Yahoo memang, tetapi apa yang
diciptakan oleh Google ini jauh lebih efektif, lebih mudah dan akhirnya mampu mendatangkan
banyak orang untuk memasangkan iklannya. Dalam waktu singkat, belanja iklan
internet tersedot oleh Google.
Google pun tumbuh
menjadi perusahaan raksasa yang menguasai dunia internet. Dengan kepemilikannya
atas situs terpopuler ke 3, Youtube, sangat mudah untuk membayangkan mungkin
nantinya situs ini akan menjelma menjadi
seperti TV yang ada pada saat ini. Dengan jangkauan dunia dan ribuan kanal,
menyediakan berbagai macam konten yang berbeda sesuai dengan selera
masing-masing orang, mungkin nantinya fisik TV yang ada pada saat ini sudah
tidak lagi dibutuhkan. Dan saat itu terjadi, stasiun-stasiun TV swasta yang ada, termasuk di Indonesia
juga, harus terpaksa memilih apakah akan ikut jaringan Google atau akan mati
secara perlahan?
Dengan melihat
keperkasaan Google di dunia internet, dan sekarang dia juga sudah mulai
menguasai teknologi ‘nyata’, bukan tidak mungkin pada akhirnya nanti Google
juga akan menguasai dunia sesungguhnya.
Tapi dengan syarat mereka tidak melakukan kesalahan seperti apa yang
pendahulunya, Netscape dan Yahoo!, lakukan. Sekarang kita tunggu saja dan
melihat apakah semua kemungkinan-kemungkinan tadi akan terjadi, atau malah
sebaliknya, akan muncul penguasa baru lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar