Jumat, 04 Mei 2012

Cerita dari Netscape, Yahoo dan Google

Mark Zuckerberg (Facebook), Larry Page dan Sergey Brin (Google), atau mungkin Jerry Yang (Yahoo!), sepertinya sudah tidak asing lagi mendengar namanya. Ya, mereka adalah beberapa orang yang menggemparkan dunia dengan inovasi yang diciptakannya dan berhasil menjadi penguasa internet. Lalu bagaimana dengan Marc Andereessen? Bagi anak-anak sekarang, termasuk saya juga, nama itu seperti masih asing.  Tapi dulu, apalagi orang-orang IT, sepertinya sangat yakin kalau Marc Andereessen ini akan menjadi seorang penguasa internet.

HTTP/HTML memang bukan Marc yang menciptkan, melainkan Tim Berners Lee,  tapi Marc Andereessen bersama Eric Bina lah yang mewujudkannya melalui browser yang mereka ciptakan bernama Mosaic, browser web pertama di dunia. Karena hasil ciptaannya yang berupa web browser itulah orang-orang yakin bahwa dia akan menjadi penguasa internet. Tapi selanjutnya, apakah Marc memang menjadi penguasa internet? Jawabannya iya, hanya sesaat, selanjutnya tidak.

Untuk mengkomersialkan hasil temuannya kepada dunia, Marc bersama Jim Clark mendirikan Netscape Communications. Pada saat itu diperkirakan web akan menjadi landasan untuk pengembangan macam-macam aplikasi dan Netscape yang menjadi ‘aktor’ utamanya akan mendapatkan pundi-pundi dollar yang tidak sedikit. Netscape jugalah yang menciptakan berbagai macam teknologi web seperti Secure Sockets Layer (SSL) dan JavaScript. Dan tidak sampai 2 tahun kemudian, Netscape pun go public.

Jerry Yang (Yahoo!), yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa, tampaknya dia tak sepintar Marc, tapi dia tekun.  Kemudian bersama David Fillo, dia membuat katalog yang berisi situs web dengan menelusuri jaringan world wide web yang baru mulai terbentuk, dan kemudian menaruhynya di server kampus. Mereka berdua pun akhirnya mengkomersialkan temuannya ini, dan lahirlah Yahoo!. Tujuannya tidak sehebat Netscape, hanya ingin jadi tempat orang datang untuk mendapatkan link ke konten yang di cari, sebuah layanan yang kemudian dikenal sebagai portal. Lalu, bagaimana mereka mendapatkan uang? Jawabannya hanyalah dari penjualan iklan.

Tak sampai sepuluh tahun kemudian, kesalahan strategi bisnis yang dilakukan Netscape --pelopor teknologi, diisi orang-orang pintar-- membuat mereka harus rela dicaplok oleh AOL. Sedangkan Yahoo! --diisi pekerja seperti petugas perpustakaan-- terus berkembang dan dalam waktu yang cukup lama menjadi penguasa baru internet. Ternyata, iklan lebih banyak mendatangkan uang dibandingkan dengan berjualan teknologi.

Berkembang pesatnya internet dan semakin banyak konten di internet membuat penggunanya semakin butuh layanan yang bisa memudahkan mereka mengakses konten-konten tersebut. Dan Yahoo! Berada jauh di depan dalam bidang itu. Tapi kemudian, apa yang terjadi pada Netscape diaalami juga oleh Yahoo!. Konten internet yang menjadi begitu banyak dan kompleks membuat katalog yang dibuat Yahoo menjadi terlalu ruwet dan susah dipakai. Selain itu, cara manual Yahoo tak sanggup beriringan dengan pertumbuhan konten dan situs baru. Dalam ketertinggalannya, seharusnya Yahoo mengembangkan mesin pencari dan mengindeks internet menggunakan mesin. Tapi pada kenyataannya Yahoo pun terpeleset.

Keserakahan Yahoo yang tak puas hanya dengan menyediakan akses ke konten, akhirnya memilih menyediakan konten sendiri dalam situsnya dengan cara menjalin kemitraan dan kerjasama dengan media lain. Mesin pencari pun Yahoo serahkan kepada mitranya tersebut, Altavista --yang kemudian menjadi Google-- . Setelah itu mencullah situs Yahoo lainnya, seperti Yahoo! News, Yahoo! Games dan yang lainnya. Kesalahan yang dilakukan oleh Yahoo, karena yang terjadi kemudian adalah ternyata orang-orang lebih membutuhkan mesin pencari.

Sang penguasa baru intenet pun muncul. Setelah kerjasama dengan Yahoo berakhir, Google pun berdiri sendiri, dan siapa sangka situs ini begitu cepat populer bahkan melewati bekas mitranya. Dominasi Google semakin lengkap ketika  berhasil menciptakan mesin uang yang luar biasa berupa pemasangan iklan. Hampir sama dengan Yahoo memang, tetapi apa yang diciptakan oleh Google ini jauh lebih efektif, lebih mudah dan akhirnya mampu mendatangkan banyak orang untuk memasangkan iklannya. Dalam waktu singkat, belanja iklan internet tersedot oleh Google.

Google pun tumbuh menjadi perusahaan raksasa yang menguasai dunia internet. Dengan kepemilikannya atas situs terpopuler ke 3, Youtube, sangat mudah untuk membayangkan mungkin nantinya  situs ini akan menjelma menjadi seperti TV yang ada pada saat ini. Dengan jangkauan dunia dan ribuan kanal, menyediakan berbagai macam konten yang berbeda sesuai dengan selera masing-masing orang, mungkin nantinya fisik TV yang ada pada saat ini sudah tidak lagi dibutuhkan. Dan saat itu terjadi, stasiun-stasiun  TV swasta yang ada, termasuk di Indonesia juga, harus terpaksa memilih apakah akan ikut jaringan Google atau akan mati secara perlahan?

Dengan melihat keperkasaan Google di dunia internet, dan sekarang dia juga sudah mulai menguasai teknologi ‘nyata’, bukan tidak mungkin pada akhirnya nanti Google juga akan menguasai dunia sesungguhnya.  Tapi dengan syarat mereka tidak melakukan kesalahan seperti apa yang pendahulunya, Netscape dan Yahoo!, lakukan. Sekarang kita tunggu saja dan melihat apakah semua kemungkinan-kemungkinan tadi akan terjadi, atau malah sebaliknya, akan muncul penguasa baru lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transparent Teal Star Multi-Colored Light Pointer