9 Mei 2012 tinggal menunggu waktu, itu artinya UTS pun sudah di depan mata. Ya, akhirnya, Alhamdulillah yah UTS juga. Di saat Universitas lain sudah mulai kembali ke rutinitas kuliahnya, kampus saya malah baru akan melaksanakan UTS. Wajar sih, karena sistem perkuliahannya memang berbeda, ditambah dengan masuk kuliah semester genap kemarin yang 'agak' telat juga dibanding yang lain. Nah, kali ini saya akan sedikit bercerita (dan mengeluh juga) tentang jadwal ujian di kampus saya, bukan cuma jadwal UTS, tetapi UAS dan Ujian Utama juga.
Setiap menjelang ujian itu rasanya antara senang campur kesal gimanaaa gitu.. Senang, karena waktu luang ujian bisa digunakan buat pulang ke rumah (biasa, anak rantauan). Kesal, karena jadwal pelaksanaan ujiannya itu looohhhh... Laaammmaaaaaa bangeeeettt...
Universitas lain mungkin pelaksanaan ujian itu jadwalnya paling seminggu, dua minggu paling lama. Kalau saya, jadwal UTS nya saja 3 minggu. Untuk semester ini malah lebih lama sepertinya, mulai dari 9 Mei - 2 Juni. Padahal UTS itu paling sekitar 9-10 mata kuliah, dengan setiap kali ujian cuma satu mata kuliah dan waktunya 90 menit, tapi pelaksanaannya lebih dari 20 hari. Menurut saya itu sangat sangat sangat memakan waktu. Dalam seminggu paling hanya 2-3 kali ujian, bahkan sering juga dalam seminggu hanya satu kali ujian.
Begitu juga dengan UAS dan Ujian Utama, walaupun memang waktu pelaksanaannya tidak selama UTS (UAS pelaksanaanya 2 minggu, Ujian Utama 1 minggu), tapi tetap saja memakan waktu, karena kalau di gabung sama saja 3 minggu. Ujian Utama itu hampir sama dengan UAS, bedanya, mata kuliah yang sudah ada di UAS tidak akan ada di Ujian Utama. Jadi intinya, jumlah mata kuliah UTS sama dengan jumlah mata kuliah UAS ditambah Ujian Utama.
Kalau buat anak rantauan kaya saya mungkin senang-senang aja, soalnya waktu luang kalau tidak ada ujian bisa pulang ke rumah. Tapi tidak semua anak rantauan seperti itu, misalnya salah satu teman saya yang dari Padang, tentu saja dia tidak akan pulang dengan waktu luang yang hanya beberapa hari saja. Dia juga kesal begitu tau kalau jadwal UAS dan Ujian Utama ternyata kemungkinan sudah mulai puasa Ramadhan (jadwal ujian terakhir 28 Juli). Dia kesal karena tidak bisa melaksanakan puasa hari pertama di rumah bersama keluarganya di Padang.
Saya memang tidak tau bagaiamana cara kampus mengatur jadwal, yang menurut saya sangat lama dan memakan waktu. Tapi banyak mahasiswa yang menganggap lamanya pelaksanaan ujian ini karena kebanyakan mahasiswa, sedangkan ruangan untuk menyelenggarakannya sedikit. Tapi apakah kondisi itu tidak bisa diubah? Saya dan mungkin semua mahasiswa berharap untuk semester berikutnya jadwal pelaksanaan ujian bisa lebih baik lagi, terutama tidak memakan waktu yang banyak.
Tulisan ini hanya unek-unek dari saya, dan saya hanya mewakili orang-orang yang sependapat dengan saya. Terima kasih ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar