Berita tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sepertinya sedang menjadi trending topic di negara kita ini. Ya, seperti yang banyak diberitakan, bahwa harga BBM akan naik per 1 April nanti. Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM ini sampai sekarang masih menui pro dan kontra. Namun hanya segelintir orang yang pro pada kenaikan ini, sisanya jelas-jelas menolak dengan keras kenaikan BBM tersebut, karena biasanya jika harga BBM naik maka akan berdampak pada narga bahan pokok lainnya yang akan mengalami kenaikan juga.
Kabarnya, dalam menangani "pemberontakan" masyarakat terhadap hal ini, pemerintah sudah menyiapkan beberapa kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Kompensasi tersebut diantaranya adalah pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (blsm). BLSM ini sama saja dengan BLT atau bantuan langsung tunai yang pernah diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu beberapa tahun yang lalu, ketika adanya kenaikan BBM juga. Menurut berita yang beredar, BLSM ini akan diberikan sebesar Rp.150.000 per bulan selama 9 bulan. Pemerintah berharap dengan adanya pemberian bantuan ini bisa membantu masyarakat yang kurang mampu sehingga angka kemiskinan tidak akan bertambah.
Selain BLSM, bantuan lainnya yaitu beras miskin atau raskin. Pembagian raskin ini akan ditambah jumlah /kg berasnya dan juga penambahan dua bulan untuk pembagiannya, yang biasanya 12 bulan, sekarang menjadi 14 bulan. Selain itu ada bantuan dalam bidang pendidikan, yaitu berupa beasiswa. Bantuan ini sudah pernah adanya sebelumnya, jadi untuk yang sekarang nilai nominal beasiswa akan dinaikan dari yang sebelumnya dan juga jumlah siswa yang akan mendapatkan bantuan beasiswa pun akan ditambahkan. Kompensasi yang diberikan pemerintah yang terakhir adalah kompensasi untuk transportasi. Saya masih belum tahu bagaimana bentuk bantuan atau kompensasi trasportasi ini, tapi kabarnya kompensasi ini bertujuan agar kenaikan pada bidang trasportasi tidak terlalu tinggi.
Walaupun pemerintah akan memberikan beberapa kompensasi, tapi tampaknya hal tersebut tidak terlalu membantu rakyat. Karena jika harga pokok juga naik, maka otomatis pengeluaran rakyat pun akan semakin besar, dan sepertinya BLSM sebesar Rp. 150.000 /bulan yang diberikan pada setiap kepala keluarga yang tidak mampu, tidak akan cukup untuk keperluan keluarga selama satu bulan. Tetapi saya berharap semoga saja dengan adanya kompensasi yang diberikan ini tetap dapat sedikit membantu masyarakat yang benar-benar tidak mampu, bukan masyarakat yang "mengaku-ngaku" tidak mampu. Dan juga semoga kenaikan BBM kali ini tidak diikuti dengan kenaikan harga bahan-bahan pokok juga. Jika BBM saja yang naik sudah memberatkan rakyat, bagaimana nasib mereka jika bahan-bahan pokok pun ikut naik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar