Manajemen Konflik dalam Organisasi
KONFLIK
Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik.
Menurut Robbins (1998) dalam "Organization Behavior" menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Menurut Robbins juga, kebaradaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. jika merek tidak menyadari adnya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
Jenis-Jenis Konflik
1. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik Interpersonal
Adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar individu-indivisu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja-manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi
Konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Sumber-sumber Konflik
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi
e. Kemandirian organisasional
f. Gaya-gaya individual
Strategi Penyelesaian Konflik
Ada 3 strategi dasar :
1.Menang-Kalah
Dalam gaya ini seseorang cenderung menggunkn kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain. Dengan paradigma ini seseorang akn merasa berarti jika bisa menang dan orang lain kalah.
2. Kalah-kalah
Biasanya terjadi jika orang yang bertemu sama-sama punya paradigma menang-kalah. Karena keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang menang, makalebih baik semuanya kalah.
3. Menang-menang
Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi. Menang-menang berarti mengusahakan semua pihak merasa senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil. Paradigma ini memandang kehidupan sebagai arena kerja sama bukan persaingan. Paradigma ini akan menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak dan akn meningkatkan kerja sama kreatif.
MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi organisasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Teori Motivasi
a. Teori X dan teori Y (Douglas McGregor)
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
1. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil , keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan yang mendasari Teori Y :
1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya dan tidak hanya digunakan sebagian.
b. Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hierarki kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi (McClelland)
menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi. McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2, Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan
d. Teori Motivasi Dua Faktor (Herzberg)
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasaan kerja (job dissatisfier) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan . Satisfier disebut motivator dan dissatifier disebut faktor-faktor yang higienis.
referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3735/1/fkm-juanita3.pdf
http://lista.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../P+7%268+konflik-organisasi.pdf
http://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/faktor-penyebab-konflik-dan-strategi-penyelesaian-konflik/
http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-organisasi.htm
5. Konflik antar organisasi
Konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Sumber-sumber Konflik
a. Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang terbatas
b. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan
c. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
d. Perbedaan nilai-nilai atau persepsi
e. Kemandirian organisasional
f. Gaya-gaya individual
Strategi Penyelesaian Konflik
Ada 3 strategi dasar :
1.Menang-Kalah
Dalam gaya ini seseorang cenderung menggunkn kekuasaan, jabatan, mandat, barang milik atau kepribadian untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan mengorbankan orang lain. Dengan paradigma ini seseorang akn merasa berarti jika bisa menang dan orang lain kalah.
2. Kalah-kalah
Biasanya terjadi jika orang yang bertemu sama-sama punya paradigma menang-kalah. Karena keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak ada yang menang, makalebih baik semuanya kalah.
3. Menang-menang
Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi. Menang-menang berarti mengusahakan semua pihak merasa senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil. Paradigma ini memandang kehidupan sebagai arena kerja sama bukan persaingan. Paradigma ini akan menimbulkan kepuasan pada kedua belah pihak dan akn meningkatkan kerja sama kreatif.
MOTIVASI
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi organisasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Teori Motivasi
a. Teori X dan teori Y (Douglas McGregor)
Anggapan-anggapan yang mendasari teori X :
1. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
2. Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, diperlakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi yang kecil , keamanan dirinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan yang mendasari Teori Y :
1. Usaha fisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.
2. Rata-rata manusia bersedia belajar dalam kondisi yang layak tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
3. Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
4. Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
5. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
6. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya dan tidak hanya digunakan sebagian.
b. Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hierarki kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi (McClelland)
menurut McClelland, seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak situasi. McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2, Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan
d. Teori Motivasi Dua Faktor (Herzberg)
Menurut Herzberg ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasaan kerja (job dissatisfier) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan . Satisfier disebut motivator dan dissatifier disebut faktor-faktor yang higienis.
referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3735/1/fkm-juanita3.pdf
http://lista.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../P+7%268+konflik-organisasi.pdf
http://andrie07.wordpress.com/2009/11/25/faktor-penyebab-konflik-dan-strategi-penyelesaian-konflik/
http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-organisasi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar