Jumat, 13 Januari 2012

Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Unsur-unsur Komunikasi 
 

1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan disebut juga komunikator atau sebagai sumber. Sumber / komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi maupun suatu negara sebagai komunikator.

2. Penyandian
Tahap ini disebut encoding atau pengubahan pesan ke dalam sandi. Tahap ini dilakukan oleh komunikator

3. Pesan
Apa yang akan disampaikan atau di komunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal / non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan / maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna dan bentuk / organisasi pesan.

4. Saluran / Media
Alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media penyalur).

5. Penerima Pesan
Orang, kelompok, organisasi atau suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / penafsir / penyadi balik (decoder).

6. Penafsiran
Penafsiran / penyandian balik disebut juga decoding, yaitu penerjemahan kembali pesan. Tahap ini dilakukan oleh komunikan.

7. Umpan balik
Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima dari pengirim. Umpan balik dapat berupa tanggapan verbal atau non verbal. Umpan balik dapat negatif dan positif. Umpan balik negatif adalah umpan balik yang menunjukkan bahwa penerima pesan tidak dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya. Umpan balik positif, bila tanggapan penerima menunjukkan kesediaan untuk menerima dan mengerti pesan dengan baik serta memberi tanggapan sebagaimana diinginkan oleh pengirim.

Hambatan-hambatan Komunikasi

- Hambatan Semantik adalah hambatan yang disebabkan oleh faktor bahasa yang digunakan oleh para pelaku komunikasi. Jika seorang komunikator atau komunikan berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda, kemungkinan akan terjadi banyak kesalahpahaman bahkan terjadinya hubungan yang tidak jelas.

- Hambatan mekanik adalah hambatan yang disebabkan oleh faktor elektrik, mesin atau media lainnya.Jika media yang digunakan dalam penyampaian komunikasi mengalami gangguan maka pesan yang disampaikan pun akan mengalami hambatan sehingga pesan yang disampaikan tidak akan diterima jelas oleh komunikan.
- Hambatan ekologis adalah hambatan yang disebabkan oleh lingkungan sekitar proses komunikasi tersebut.

- Hambatan antropologis adalah hambatan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang terdapat pada diri manusia seperti budaya, adat istiadat, norma yang berlaku, dll.

- Hambatan psikologis adalah hambatan yang disebabkan oleh faktor kejiwaan atau psikis yang sedang dialami oleh pelaku komunikasi.

Klasifikasi Komunikasi

1. Dari segi sifatnya :

a. Komunikasi Lisan
b. Komunikasi Tertulis
c. Komunikasi Verbal
d. Komunikasi Non Verbal
2. Dari segi arahnya :

a. Komunikasi Ke Atas : Komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasannya
b. Komunikasi Ke Bawah : Komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya
c. Komunikasi Diagonal : Komunikasi yang berlangsung antara pegawai pada tingkat kedudukan, tugas dan fungsi yang berbeda dan tidak mempunyai wewenang terhadap pihak lain
d. Komunikasi Horizontal : Komunikasi yang berlangsung antara pegawai yang mempunyai tugas,wewenang, dan tanggung jawab yang sama dan sederajat.
e. Komunikasi Satu Arah : Disebut juga komunikasi monologis, yaitu komunikasi yang hanya berlangsung satu arah, yaitu dari komunikator sendiri yamg tidak memberikan kesempatan kepada komunikan untuk memberikan reaksi.
f. Komunikasi Dua Arah : Disebut juga komunikasi dialogis, yaitu komunikasi yang berlangsung dua arah dimana komunikator memberikan informasi yang ditanggapi oleh komunikan.
3. Menurut Lawannya :

a. Satu lawan satu : Komunikasi yang dilakukan oleh seorang komunikator dengan seorang komunikan.
b. Satu lawan banyak (kelompok) : Komunikasi yang dilakukan oleh seorang komuikator dengan sekelompok komunikan untuk menyampaikan suatu informasi.
c. Kelompok lawan kelompok  : Komunikasi yang dilakukan oleh sekelompok komunikator dengan sekelompok komunikan.

4. Menurut Keresmiannya 
a. Komunikasi Formal : Komunikasi yang terjadi alam lingkungan organisasi yang secara resmi telah diatur dalam struktur organisasi.
b. Komunikasi Informal : Komunikasi yang terjadi di dalam organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam suatu organisasi




referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Transparent Teal Star Multi-Colored Light Pointer