Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, dan pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
Singkatnya, karya ilmiah adalah hasil dari suatu penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta di lapangan dan dengan menggunakan metode ilmiah yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang ditulis secara sistematis.
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Beberapa bentuk penulisan karya ilmiah dituangkan dalam bentuk paper (karya tulis), makalah, jurnal, skripsi, thesis, disertasi dan bentuk tulisan ilmiah lainnya. Tidak semua tulisan yang dibuat secara sistematis dan berdasarkan fakta termasuk dalam karya ilmiah, karena karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Objektif
Keobjektifan ini berhubungan dengan fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dan tidak dimanipulasi. Pernyataan dan kesimpulan dalam tulisan disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggung jawabkan. Artinya, setiap orang bisa mengecek kebenaran dan keabsahan dari tulisan tersebut.
b. Netral
Kenetralan berhubungan dengan pernyataan atau penilaian yang bebas dari kepentingan atau keberpihakan tertentu, baik pribadi maupun kelompok. Jadi, pernyataan untuk mengajak, membujuk dah mempengaruhi pembaca harus dihindarkan.
c. Sistematis
Karya ilmiah harus disusun secara sistematis sesuai dengan pola urutan penulisan yang telah ditetapkan. Hal ini supaya pembaca lebih mudah memahami isi dari penulisannya.
Jumat, 22 Maret 2013
Selasa, 19 Maret 2013
Penalaran Deduktif
Pada postingan sebelumnya, saya membahas sedikit tentang penalaran dan juga macam-macam penalaran, salah satunya adalah penalaran induktif. Pada postingan kali ini yang akan dibahas adalah jenis penalaran yang kedua, yaitu penalaran deduktif.
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan kebalikan dari penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah proses berpikir dengan menarik kesimpulan secara khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Berarti penalaran deduktif dimulai dari hal-hal umum kemudian menuju kepada hal-hal yang khusus. Proses penalaran ini disebut deduksi.
Macam-macam Penalaran Deduktif
Silogisme adalah proses penarikan kesimpulan dari dua macam premis (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal). Silogisme bisa juga dikatakan sebagai rangkaian dari tiga buah proporsi, yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis mayor (premis umum) dan premis minor (premis khusus). Ketetapan penarikan kesimpulan tergantung dari tiga hal, yaitu kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Ketika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dipenuhi maka kesimpulan yang dibuat akan salah.
Silogisme terbagi menjadi beberapa macam, yaitu
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan kebalikan dari penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah proses berpikir dengan menarik kesimpulan secara khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Berarti penalaran deduktif dimulai dari hal-hal umum kemudian menuju kepada hal-hal yang khusus. Proses penalaran ini disebut deduksi.
Macam-macam Penalaran Deduktif
Silogisme adalah proses penarikan kesimpulan dari dua macam premis (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal). Silogisme bisa juga dikatakan sebagai rangkaian dari tiga buah proporsi, yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis mayor (premis umum) dan premis minor (premis khusus). Ketetapan penarikan kesimpulan tergantung dari tiga hal, yaitu kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Ketika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak dipenuhi maka kesimpulan yang dibuat akan salah.
Silogisme terbagi menjadi beberapa macam, yaitu
Sabtu, 09 Maret 2013
Penalaran dan Penalaran Induktif
Pengertian Penalaran
Selama kita hidup, terutama ketika dalam keadaan sadar, kita selalu berpikir. Berpikir dalam berbagai hal baik secara ilmiah taupun tidak, baik berpikir dalam berbagai hal yang saling berhubungan ataupun tidak. Berpikir ini merupakan kegiatan mental, dimana ketika kegiatan berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan inilah yang disebut dengan bernalar.
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian penalaran adalah :
1. Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman
3. Proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan, bahwa penalaran adalah proses berpikir secara sistematis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Sedangkan menurut saya sendiri, penalaran merupakan proses berpikir yang menghubungkan beberapa fakta atau data yang ada yang kemudian disimpulkan secara logis.
Syarat-syarat Dalam Bernalar
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Untuk mendapatkan kebenaran dalam hasil bernalar, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam bernalar, yaitu
> Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah
> Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Macam-macam Penalaran
Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Dalam tulisan ini yang akan dibahas adalah tentang penalaran induktif.
Selama kita hidup, terutama ketika dalam keadaan sadar, kita selalu berpikir. Berpikir dalam berbagai hal baik secara ilmiah taupun tidak, baik berpikir dalam berbagai hal yang saling berhubungan ataupun tidak. Berpikir ini merupakan kegiatan mental, dimana ketika kegiatan berpikir yang lebih tinggi dilakukan secara sadar, tersusun dalam urutan yang saling berhubungan, dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan inilah yang disebut dengan bernalar.
Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian penalaran adalah :
1. Cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran
2. Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman
3. Proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan, bahwa penalaran adalah proses berpikir secara sistematis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Sedangkan menurut saya sendiri, penalaran merupakan proses berpikir yang menghubungkan beberapa fakta atau data yang ada yang kemudian disimpulkan secara logis.
Syarat-syarat Dalam Bernalar
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi. Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Untuk mendapatkan kebenaran dalam hasil bernalar, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam bernalar, yaitu
> Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah
> Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Macam-macam Penalaran
Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Dalam tulisan ini yang akan dibahas adalah tentang penalaran induktif.
Langganan:
Postingan (Atom)