Sabtu, 24 November 2012

Tentang Kutipan

Biasanya dalam penulisan ilmiah, kita selalu menjumpai kalimat yang berupa kutipan. Kalimat tersebut berisi tentang pendapat (dalam bentuk tulisan ataupun ucapan) orang lain atau para ahli tentang masalah yang dibahas dalam penulisan ilmiah tersebut. Lalu apa sebenarnya kutipan itu dan bagaimana bentuk kutipan dalam penulisan? Berikut akan dibahas secara singkat tentang kutipan.

Pengertian Kutipan

Secara sederhana, kutipan merupakan gagasan atau pendapat seseorang, baik berupa tulisan maupun ucapan, yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan pendapat itulah yang biasanya disebut kutipan. Jadi, kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seseorang yang telah ada sebelumnya yang kita ambil dari berbagai sumber untuk menguatkan atau sebagai bukti penunjang dari penulisan yang kita buat. Walaupun kutipan atas pendapat para ahli dibolehkan, namun bukan berarti seluruh isi dari sebuah tulisan adalah kutipan. Kita harus bijak dalam menggunakannya, karena kutipan hanya berfungsi untuk menguatkan isi dari tulisan yang kita buat.

Prinsip-prinsip Kutipan

1. Apabila dalam mengutip sebuah tulisan ada kesalahan dalam hal ejaan atau yang lainnya, sebenarnya kita tidak diperbolehkan untuk mengubahnya. Kutipan sebaiknya harus tetap sama seperti apa yang ada dalam sumber yang kita ambil.

2. Kita diperkenankan untuk mengubah atau menghilangkan bagian-bagian dari kutipan tersebut dengan syarat, perubahan pada kalimat kutipan tidak menyebabkan arti atau makna yang ada dalam kutipan tersebut juga berubah.

Minggu, 18 November 2012

Konvensi Naskah dan Abstrak

Dalam penulisan suatu naskah tulisan atau penyusunan sebuah karangan yang baik, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Struktur kalimat dan pemilihan kata atau diksi merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar apa yang kita tulis menjadi lebih menarik untuk dibaca dan jelas dalam menyampaikan informasi. Selain hal tersebut, masih ada persyaratan lain yang biasanya digunakan dalam penyusunan sebuah naskah atau karangan, dimana persyaratan tersebut sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan dalam dunia penulisan. Hal ini disebut konvensi.

Konvensi Naskah

Konvensi adalah kesepakatan, kebiasaan, atau memiliki sebuah aturan, dijadikan sebuah pedoman atau acuan dan menjadi aturan khusus yang lazim dipergunakan. Dari pengertian konevensi tersebut kita sudah bias mengetahui apa itu konvensi naskah. Konvensi naskah adalah penulisan naskah atau karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim dan sudah disepakati. Kelaziman dan kesepakatan ini sudah menjadi aturan baku yang digunakan dalam dunia kepenulisan. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap dan kelengkapan penulisan lainnya.

Unsur-Unsur Penulisan Naskah Karangan 

Unsur-unsur ini merupakan persyaratan formal yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah naskah atau tulisan ilmiah. Ada tiga bagian utama dalam persyaratan formal tersebut, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, bagian isi karangan dan bagian pelengkap penutup.

A. Bagian Pelengkap Pendahuluan 
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Bagian ini berfungsi sebagai informasi bagi para pembaca karena bagian ini menampilkan keseluruhan bagian-bagian yang ada dalam karangan tersebut. Bagian pelengkap pendahuluan terdiri dari :

1. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
2. Halaman Judul
3. Halaman Persembahan (kalau ada)
4. Halaman Pengesahan (kalau ada)
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Gambar (kalau ada)
8. Daftar Tabel (kalau ada)

B. Bagian Isi Karangan 
Pada bagian inilah inti dari keseluruhan karangan atau bisa dikatakan bagian inilah yang merupakan karangannya. Bagian ini menampilkan isi dari keseluruhan karangan yang dibuat. Bagian isi karangan terdiri dari :
1. Pendahuluan
2. Tubuh karangan
3. Kesimpulan

Sabtu, 10 November 2012

Topik, Tema, dan Judul

Topik, tema dan judul selalu kita gunakan dalam pembuatan tulisan, baik dalam bentuk karangan bebas ataupun karya ilmiah, begitu juga dalam pembuatan buku, baik fiksi ataupun ilmiah pasti ada topik, tema dan judul didalamnya. Tidak hanya daldam bentuk tulisan, dalam pembicaraan seperti diskusi, ataupun dalam pembicaraan sehari-haripun pasti ada topik dan tema yang mendasarinya. Sebenarnya, topik, tema dan judul hampir sama maknanya, yaitu sebagai pokok pembicaraan, atau pokok pikiran dari sebuah tulisan. Tetapi tetap ada perbedaan diantara ketiganya, terutama antara topik dan tema, pasti sulit untuk membedakan keduanya. Berikut ini akan membahas tentang topik, tema dan judul

TOPIK 

Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik sering disamakan pemakaiannya dengan tema, meskipun keduanya saling berhubungan, tapi keduanya tentu tidak sama. Apabila topik bermakna pokok permasalahan dalam karangan maka tema sebagai landasan penyusun karangan. Topik dirumuskan dahulu sebelum tema. Oleh karena itu, pokok permasalahan ketika kita membuat topik masih bersifat umum dan belum terurai atau lebih singkat dan lebih abstrak daripada tema. Topik belum menggambarkan sudut pandang penulis.

Adapun sumber-sumber topik bisa melalui :
- Sumber pengalaman, yaitu sesuatu apa saja yang pernah dialami seseorang
- Sumber pengamatan, berarti topik tersebut tercipta dari hasil pengamatan
- Sumber imajinasi
- Hasil penalaran

Syarat Topik yang Baik 

1. Topik harus menarik untuk dibahas 
Tentu saja topik harus menarik agar banyak pembaca yang tertarik untuk membacanya. Topik yang menarik bukan hanya untuk pembacanya, melainkan untuk penulisnya pun topik yang akan dibahas harus menarik, karena dengan begitu memungkinkan penulis menjadi termotivasi dan lebih serius untuk mencari data penting yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisannya dengan baik.

2. Topik harus dikuasai penulis 
Penulis haruslah memiliki pengetahuan yang luas tentang pokok permasalahan yang akan dibahasnya. Penulis lebih mengetahui permasalahan tersebut dibandingkan dengan pembacanya.

3. Topik tidak terlalu luas 
Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal, tidak mendalam dan tidak tuntas. Selain itu pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang namun tidak berisi dan menyimpang dari pokok permasalahan yang seharusnya dibahas.

Transparent Teal Star Multi-Colored Light Pointer